Suhu di Ibu Kota Jakarta terasa lebih panas, Senin (15/8/2011). Maklum, cuaca di Ibu kota memang sudah lama tak diguyur hujan.
Di tengah teriknya mentari, seorang lelaki tampak terburu-buru sambil mendorong sepeda tuanya menuju kompleks Istana Kepresidenan tempat dia bekerja.
Budi, pria tersebut mengaku telah beberapa kali istirahat untuk memulihkan tenaganya yang terkuras saat mendorong sepeda. "Ya tadi sepeda saya bocor, terus pas dicari tukang tambal ban enggak ada yang buka," tutur Budi, pria yang bertugas sebagai tukang sapu di Komplek Istana Presiden sambil menghela nafas, Senin (15/8/2011).
Dia mengaku, ban sepedanya bocor menginjak beling pecahan botol dekat pintu tol Kebon Jeruk, Jakarta. "Itu kan biasanya kalau habis sahur, anak-anak tanggung suka pada tawuran, jadi waktu lewat situ banyak banget beling," tambahnya.
Namun bocornya ban sepeda Budi bukan halangan untuk Budi tak masuk kerja, apalagi harus membatalkan ibadah puasanya. "Ya tanggung mas, sudah setengah jalan, kalau pulang juga tanggung," tuturnya.
Tak hanya itu, Budi juga harus menerima berbagai riuh suara klakson kendaraan bermotor yang tak sabar ingin melaju. "Ya namanya jalanan lagi macet-macetnya kita ngalah saja," imbuhnya.
Otomatis dengan mendorong sepeda, Budi terlambat untuk berkerja selama satu jam. "Seharusnya tadi datang jam tujuh tapi sampai disini jam delapan," ungkapnya.
Pria yang memiliki dua anak ini mengaku bangga dengan pekerjaannya sebagai seorang tukang sapu di Istana, terlebih dia tidak pernah menyerah untuk dapat menyelesaikan tugasnya. "Ya enggak apa-apa nanti saya pulangnya satu jam lebih lama dari biasanya," tukasnya.
Perjuangan Budi merupakan potret bagaimana seorang pekerja keras yang pantang menyerah, walaupun tengah menjalankan ibadah puasa dia mampu melewati teriknya matahari dan tebalnya asap knalpot di jalan. Semoga para pejabat di negeri ini, mampu bercermin dari semangat pantang menyerah tukang sapu istana itu.[VIVAforum]
No comments:
Post a Comment