Presiden menyampaikan pidato kenegaraan di DPR menggunakan teleprompter. Berkat alat ini, orang terlihat seperti berbicara lisan tanpa teks.
Awalnya, alat ini dipakai penyiar berita televisi untuk menyampaikan berita pada penonton. Karena tulisan dalam teleprompter disusun menyerupai bahasa lisan, para penonton tak akan merasa terganggu dengan aktivitas penyiar yang harus menundukkan kepala untuk membalikkan teks berita terkait.
Di Amerika, mendiang Presiden Andrew Johnson sempat kerepotan dengan alat ini. Pada suatu hari ia harus muncul di televisi dan berbicara mengenai Vietnam. Ia pun memasang di studio TV khusus teleprompter yang fokusnya sudah diatur untuk lensa kontaknya.
Namun karena tergesa-gesa dan bisa dikatakan kurang persiapan, saat ia memandang kamera dengan harapan naskah siap dan akan muncul, ia malah melihat stempel kepresidenan. Johnson pun sempat terkesima dan penonton melihatnya namun ia terus bicara tanpa teks. Belakangan diketahui, jurukamera mengubah fokus kaca teleprompter itu.
Meski begitu, pada kasus pidato Presiden Barack Obama di Balairung Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, tak ada gangguan terjadi dan presiden itu pun berhasil menyihir enam ribu orang yang memadati ruangan itu.
Rahasia Obama juga pada teleprompter. Saat berpidato di UI, telepromter seukuran diktat kuliah terbuat dari kaca tampak di sebelah kiri dan kanan.
Teleprompter Obama kerap disebut conference teleprompter system dan kepala pemerintahan pertama yang menggunakannya adalah Margaret Hilda Thatcher, perdana menteri kerajaan Inggris pada 1979-1990. Perdana Menteri ini kerap menggunakannya dalam berpidato di depan parlemen.
Saat itu, tak banyak orang memperhatikan dua benda transparan di depan podium pidato sang Perdana Menteri. Perdana Menteri Mahatir juga beberapa kali menggunakannya di acara kenegaraan di Malaysia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menggunakan teleprompter ini dalam pidato kenegaraan saat Kemerdekaan RI ke-64 di Rapat Paripurna DPR. Selain bentuknya sudah lebih canggih (tak sekadar dua lempeng kaca transparan), alat ini bisa berupa running text yang dipasang pada beberapa tempat disudut-sudut gedung sesuai kebutuhan.
Teleprompter pada dasarnya merupakan cermin satu-arah, efek yang dibuat menggunakan kaca. Teleprompter terbagi dari tiga bagian, kaca, layar dan kamera.
Cara kerjanya, kamera memantulkan teks dari komputer yang dikendalikan operator. Kemudian kaca merekfleksikannya pada layar transparan di samping kiri dan kanan si orator.
Awalnya, alat ini dipakai penyiar berita televisi untuk menyampaikan berita pada penonton. Karena tulisan dalam teleprompter disusun menyerupai bahasa lisan, para penonton tak akan merasa terganggu dengan aktivitas penyiar yang harus menundukkan kepala untuk membalikkan teks berita terkait.
Di Amerika, mendiang Presiden Andrew Johnson sempat kerepotan dengan alat ini. Pada suatu hari ia harus muncul di televisi dan berbicara mengenai Vietnam. Ia pun memasang di studio TV khusus teleprompter yang fokusnya sudah diatur untuk lensa kontaknya.
Namun karena tergesa-gesa dan bisa dikatakan kurang persiapan, saat ia memandang kamera dengan harapan naskah siap dan akan muncul, ia malah melihat stempel kepresidenan. Johnson pun sempat terkesima dan penonton melihatnya namun ia terus bicara tanpa teks. Belakangan diketahui, jurukamera mengubah fokus kaca teleprompter itu.
Meski begitu, pada kasus pidato Presiden Barack Obama di Balairung Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, tak ada gangguan terjadi dan presiden itu pun berhasil menyihir enam ribu orang yang memadati ruangan itu.
Rahasia Obama juga pada teleprompter. Saat berpidato di UI, telepromter seukuran diktat kuliah terbuat dari kaca tampak di sebelah kiri dan kanan.
Teleprompter Obama kerap disebut conference teleprompter system dan kepala pemerintahan pertama yang menggunakannya adalah Margaret Hilda Thatcher, perdana menteri kerajaan Inggris pada 1979-1990. Perdana Menteri ini kerap menggunakannya dalam berpidato di depan parlemen.
Saat itu, tak banyak orang memperhatikan dua benda transparan di depan podium pidato sang Perdana Menteri. Perdana Menteri Mahatir juga beberapa kali menggunakannya di acara kenegaraan di Malaysia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menggunakan teleprompter ini dalam pidato kenegaraan saat Kemerdekaan RI ke-64 di Rapat Paripurna DPR. Selain bentuknya sudah lebih canggih (tak sekadar dua lempeng kaca transparan), alat ini bisa berupa running text yang dipasang pada beberapa tempat disudut-sudut gedung sesuai kebutuhan.
Teleprompter pada dasarnya merupakan cermin satu-arah, efek yang dibuat menggunakan kaca. Teleprompter terbagi dari tiga bagian, kaca, layar dan kamera.
Cara kerjanya, kamera memantulkan teks dari komputer yang dikendalikan operator. Kemudian kaca merekfleksikannya pada layar transparan di samping kiri dan kanan si orator.
Presiden menyampaikan pidato kenegaraan di DPR menggunakan teleprompter. Berkat alat ini, orang terlihat seperti berbicara lisan tanpa teks.
Awalnya, alat ini dipakai penyiar berita televisi untuk menyampaikan berita pada penonton. Karena tulisan dalam teleprompter disusun menyerupai bahasa lisan, para penonton tak akan merasa terganggu dengan aktivitas penyiar yang harus menundukkan kepala untuk membalikkan teks berita terkait.
Di Amerika, mendiang Presiden Andrew Johnson sempat kerepotan dengan alat ini. Pada suatu hari ia harus muncul di televisi dan berbicara mengenai Vietnam. Ia pun memasang di studio TV khusus teleprompter yang fokusnya sudah diatur untuk lensa kontaknya.
Namun karena tergesa-gesa dan bisa dikatakan kurang persiapan, saat ia memandang kamera dengan harapan naskah siap dan akan muncul, ia malah melihat stempel kepresidenan. Johnson pun sempat terkesima dan penonton melihatnya namun ia terus bicara tanpa teks. Belakangan diketahui, jurukamera mengubah fokus kaca teleprompter itu.
Meski begitu, pada kasus pidato Presiden Barack Obama di Balairung Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, tak ada gangguan terjadi dan presiden itu pun berhasil menyihir enam ribu orang yang memadati ruangan itu.
Rahasia Obama juga pada teleprompter. Saat berpidato di UI, telepromter seukuran diktat kuliah terbuat dari kaca tampak di sebelah kiri dan kanan.
Teleprompter Obama kerap disebut conference teleprompter system dan kepala pemerintahan pertama yang menggunakannya adalah Margaret Hilda Thatcher, perdana menteri kerajaan Inggris pada 1979-1990. Perdana Menteri ini kerap menggunakannya dalam berpidato di depan parlemen.
Saat itu, tak banyak orang memperhatikan dua benda transparan di depan podium pidato sang Perdana Menteri. Perdana Menteri Mahatir juga beberapa kali menggunakannya di acara kenegaraan di Malaysia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menggunakan teleprompter ini dalam pidato kenegaraan saat Kemerdekaan RI ke-64 di Rapat Paripurna DPR. Selain bentuknya sudah lebih canggih (tak sekadar dua lempeng kaca transparan), alat ini bisa berupa running text yang dipasang pada beberapa tempat disudut-sudut gedung sesuai kebutuhan.
Teleprompter pada dasarnya merupakan cermin satu-arah, efek yang dibuat menggunakan kaca. Teleprompter terbagi dari tiga bagian, kaca, layar dan kamera.
Cara kerjanya, kamera memantulkan teks dari komputer yang dikendalikan operator. Kemudian kaca merekfleksikannya pada layar transparan di samping kiri dan kanan si orator.
Awalnya, alat ini dipakai penyiar berita televisi untuk menyampaikan berita pada penonton. Karena tulisan dalam teleprompter disusun menyerupai bahasa lisan, para penonton tak akan merasa terganggu dengan aktivitas penyiar yang harus menundukkan kepala untuk membalikkan teks berita terkait.
Di Amerika, mendiang Presiden Andrew Johnson sempat kerepotan dengan alat ini. Pada suatu hari ia harus muncul di televisi dan berbicara mengenai Vietnam. Ia pun memasang di studio TV khusus teleprompter yang fokusnya sudah diatur untuk lensa kontaknya.
Namun karena tergesa-gesa dan bisa dikatakan kurang persiapan, saat ia memandang kamera dengan harapan naskah siap dan akan muncul, ia malah melihat stempel kepresidenan. Johnson pun sempat terkesima dan penonton melihatnya namun ia terus bicara tanpa teks. Belakangan diketahui, jurukamera mengubah fokus kaca teleprompter itu.
Meski begitu, pada kasus pidato Presiden Barack Obama di Balairung Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, tak ada gangguan terjadi dan presiden itu pun berhasil menyihir enam ribu orang yang memadati ruangan itu.
Rahasia Obama juga pada teleprompter. Saat berpidato di UI, telepromter seukuran diktat kuliah terbuat dari kaca tampak di sebelah kiri dan kanan.
Teleprompter Obama kerap disebut conference teleprompter system dan kepala pemerintahan pertama yang menggunakannya adalah Margaret Hilda Thatcher, perdana menteri kerajaan Inggris pada 1979-1990. Perdana Menteri ini kerap menggunakannya dalam berpidato di depan parlemen.
Saat itu, tak banyak orang memperhatikan dua benda transparan di depan podium pidato sang Perdana Menteri. Perdana Menteri Mahatir juga beberapa kali menggunakannya di acara kenegaraan di Malaysia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menggunakan teleprompter ini dalam pidato kenegaraan saat Kemerdekaan RI ke-64 di Rapat Paripurna DPR. Selain bentuknya sudah lebih canggih (tak sekadar dua lempeng kaca transparan), alat ini bisa berupa running text yang dipasang pada beberapa tempat disudut-sudut gedung sesuai kebutuhan.
Teleprompter pada dasarnya merupakan cermin satu-arah, efek yang dibuat menggunakan kaca. Teleprompter terbagi dari tiga bagian, kaca, layar dan kamera.
Cara kerjanya, kamera memantulkan teks dari komputer yang dikendalikan operator. Kemudian kaca merekfleksikannya pada layar transparan di samping kiri dan kanan si orator.
No comments:
Post a Comment